2024 Pesta Demokrasi, akankah isi amplop akan menjadi penentu kemenangan calon kandidat

        Kebaikan berkedok politik
              la Ode Amlisi

2022 telah usai kini masuk 2023,Tinggal menunggu waktu di ajang pesta politik di 2024, selangkah lagi Indonesia akan di hadapan pesta demokrasi. Akankah pesta demokrasi ini akan menjadi pedang yang melukai hati masyarakat ataukah akan menjadi obat untuk ketentraman masyarakat. Para calon kandidat akan mengutus juru bicaranya agar menyampaikan visi dan misi kandidat dengan berbagai pendekatan bahkan janji janji kepentingan akan mulai di tanam pada hati masyarakat

Tidak heran ketika pro kontra akan menjadi percerai-beraian bagi masyarakat karena masing masing juru bicara akan menghidupkan peran pemikiran. Permainan politik akan di giring pada kepentingan sendiri demi popularitasnya, sensasi pangkatnya dan bahkan akan menjadi kepentingan bisnisnya.

Tak bisa di pungkiri pesta demokrasi ini akan menjadikan pembodohan bagi masyarakat di mana ekspresi dan gagasan akan di beli dengan selembar uang. Tak cuman itu idealisme mahasiswa akan di bungkam oleh beberapa kondisi finansial dan kekeluargaannya. Eksistensi manusia seakan terlihat mati suri yang perlu di identifikasi agar identitasnya jelas dengan garis matinya harga diri kemanusiaan.

Yang terlintas dalam benak kita saat pemilu adalah serangan fajar yang mana nilai rupiahnya tinggi maka itu yang menjadi pemenangnya, semua orang berbondong-bondong akan menghitung berapa jumlah keluarganya dengan estimasi rupiah. Isi amplop lebih menggoda dari kualitas kepemimpinan juga kesejahteraan masa depan bangsa, konsep tersebut menjadi definisi dari penjajahan yang di lakukan oleh bangsa sendiri, namun terlalu halus untuk masyarakat mengkajinya sehingga metode metode seperti ini di nilai sebagai kebaikan oleh para calon kandidat atas sumbangsi dari isi amplop tersebut.

Kita tau bersama bahwa pemimpin adalah Ageng of change, pembawa perubahan yang mampu mengendalikan orang lain melebihi orang lain itu mengendalikan dirinya sendiri yang di mana ini sudah menjadi perangkat lunak sistem politik dan kekuasaan untuk terus menggerakan SDM kearah yang lebih baik dan bernilai positif tentunya.

Mari sambut tahun yang akan datang pada ajang pesta demokrasi dengan mengedepankan hati nurani kita bersama karena di atas  rumitnya rumus politik masih ada nilai  kemanusiaan yang menetralisi semerawutnya masyarakat yang fanatik pada penerapan pelotik.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

"Generasi Bergerak. Hidupkan pemikir millenial"

mahasiswa wajib ketahui.! pelajar ini ngaku sebagai aktivis.

ekspo alam batuatas