pelajar batuatas liwu ini ekspor dirinya dalam debat mahasiswa. Adu argumen berunjuk pada keributan

Debat komunitas sang musafir menjadi rool nasional dalam membangun akal sehat generasi.

Penulis : Mukhlis 

Debat kader komunitas sang musafir yang berlangsung pada Jumat, 1 Juli 2022. Di universitas Muhammadiyah Ponorogo.  Debat ini terbagi menjadi 4 kelompok yang terdiri dari 2 team pro dan 2 dari kontra. Proses pembedahan film ini di angkat dari prespektif feminisme dan budaya. 


Seruhnya dalam debat ini membahas tentang kondisi seorang wanita yang memiliki keistimewaan dalam prespektif Islam namun pada film ini memiliki budaya perbudakan terhadap wanita. Sehingga Debatnya memiliki target utama dalam membangun ketajam analisis kader komunitas dalam berargumentasi depan pablik terkait dengan prespektif feminisme dan budaya.

Uniknya debat ini bukan hanya di ikuti oleh mahasiswa melainkan ada beberapa siswa dari Madrasah Aliyah. Pelajar-pelajar yang mengikuti forum debat ini benar benar menyimak dan ikut berbantah bantahan soal materi yang di angkat.

Hal yang tidak imbang ketika argumen mahasiswa di bantah oleh seorang siswa dalam pengkajian analisis tema yang di bahas. Namun dalam debat ini tidak melihat dari komposisi keseimbangannya melainkan komponen kualitas keilmuan dan referensi dalam pencarian berbagai sumber untuk dapat memberikan penganalisaan makna bahasa dan penyempurnaan kalimat retorika.

Diskusi debat yang di lakukan ini merupakan pengaplikasian dan pengabdian diri kepada instansi dan komunitas. Juga pengembangan ketajaman analisis serta memperbanyak kosa kata. Karena memang kaum cendekiawan adalah kaum yang di kenal dengan kualitas keilmuan dan Ketajaman kritis.




Komentar

Postingan populer dari blog ini

"Generasi Bergerak. Hidupkan pemikir millenial"

mahasiswa wajib ketahui.! pelajar ini ngaku sebagai aktivis.

ekspo alam batuatas