di balik keindahan alam ada rahasia dalam sejarah

Ternyata desa batuatas liwu menyimpan rahasia alam.

 

Pulau Batuatas - Jejak Photography: WACUATA 

                                            penulis la ode amlisi/ generasi liwu

Kepulauan batuatas yang di juluki sebagai pulau karang ini memiliki 7 desa yang masing masing memberikan pesona alam yang indah, salah satunya adalah pesona alam yang ada di desa batuatas liwu, jika kita melihat keadaan di desa batuatas liwu suasana alamnya sangat memberikan nuansa yang sangat indah dari pantai sampai penggunungannya akan terlihat asri dan hijau.

Siapa yang tidak mengenal pantai wabokeo, pantai yang panjang dan laut yang jerni serta pasir yang putih sebagai wisata desa, pantai ini adalah wisata yang sering menjadi kunjungan kalangan muda untuk merefleksi  diri bersama kawan kawannya. Keindahan wisata ini bisa menjadi sorotan public terutama masyarakat batuatas umumnya. Dan sebagai bonus dari wisata ini sudah menjadi pantai yang sering di kunjungi oleh turis dari luar negeri.

 

Selain itu juga desa batuatas liwu memiliki tangga seribu yang beda dengan desa-desa lain. Tangga ini akan memberikan kesan kepada kita semua terutama generasi saat ini bahwa pentinya suatu perjuangan kakek dan nenek kita dahulu harus melewati jalur  tanpa menggunakan bantuan seperti sepedah motor, karna jalanya yang begitu tinggi sehingga tidak memungkinkan kita menggunakan kendaraan. walaupun menghambat kemajuan dalam bertransportasi darat ternyata jalur inilah yang memberikan cerita  dan sejarah tentang perjuangan kakek dan nenek moyang kita dahulu.  Jalur tangga seribu berlokasikan antara dusun liwu dan dusun guu, nah selain itu keunikan dari jalan ini selalu membuat pengunjung histeris karna ada KOTA sebagai tempat istrahat, KOTA inilah yang selalu memberi semangat pada individu atau kelompok yang berlalulintas di sini. Bagi pengunjung pemula akan selalu bertanya di mana kita akan istrahat dan tentunya bagi orang yang mengantar akan menjawab nanti kita akan istrahat di KOTA redaksi kalimat ini yang selalu membuat semaangat  campur bingun, karna di tengah hutan ada kota. Ternyata setelah sampai di tujuan kota yang di bicarakan adalah tempat peristrahatan karna setelah ini gak akan ada lagi pendakian dan jalurnya akan datar.

 

Kenapa di sebutkan sebagai KOTA,  ada filosofi terhadap tempat ini sebelum di  namakan KOTA, di zaman dahulu kakek dan nenek moyang kita menyebutnya kota itu adalah tempat yang indah dan tempat yang santai serta di kota juga segalah sesuatu yang menjadi kebutuhan kita mudah untuk di dapatkan itulah yang menjadi filosofi dari tempat peristrahat bagi setiap orang melewati jalur ini. Di tempat inilah rasa capehnya akan hilang, lelahnya akan meenjadi lillah, kebutuhan tubuhnya untuk mendapatkan angina sejuk akan terwujud,  melihat pemandangan laut dan tebing sangat memberi inspirasi bahwa di tanah ini ada banyak sejuta mimpi yang memberikan makna kehidupan sehingga generasi  bisa memahami bahwa di tanah ini agama dan tradisi saling memberi makna, membuka peluang untuk saling menghargai, itulah histori dari alam desa batu atas liwu

 

Setelah melewati tangga seribu sampai di puncaknya  kita akan menemukan salah satu dusun yang masih bagian wilayah desa batutas liwu, kehidupan yang ada di dusun liwu sangat spektakuler karna di desa ini kita bisa menemukan ciri khas dari  makanan desa batuatas umumnya, nah di dusun ini selain menjadi  pusat  di bangunya rumah adat ternyata di dusun ini juga memiliki tanah yang subur untuk mengolah tumbuhan dan sayuran sebagai kebutuhan masyarakat. Tidak salah jika di dusun ini di sebut sebagai  dusun yang hijau karna suasana alamnya sangat memberi warna kehidupan desa.

Komentar

Mukhlis mengatakan…
Mohon arahannya prof.

Postingan populer dari blog ini

"Generasi Bergerak. Hidupkan pemikir millenial"

mahasiswa wajib ketahui.! pelajar ini ngaku sebagai aktivis.

ekspo alam batuatas